Minggu, 22 Agustus 2010

Infeksi Saluran Kemih pada Kehamilan

Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan salah satu komplikasi medis yang paling banyak terjadi pada kehamilan dengan anemia dan hipertensi, terjadi sekitar 5-10% dari semua kasus kehamilan. Infeksi saluran kemih dapat didefinisikan sebagai bertambahnya jumlah kuman akibat berkembangbiaknya mikroorganisme aktif di dalam saluran kemih, yang dalam keadaan normal air kemih tidak mengandung bakteri, virus, atau mikroorganisme, yang dapat membahayakan daerah yang ditempatinya. Air kemih di dalam sistem saluran kemih biasanya steril. Walaupun demikian ujung uretra bagian bawah dapat dihuni oleh bakteri yang jumlahnya berkurang di bagian uretra dekat dengan kandung kemih. Setelah melalui uretra biasanya sudah tercemar dengan bakteri yang terdapat di meatus uretra, preputium, atau vulva.

Secara umum, faktor predisposisi yang memudahkan terjadi ISK antara lain adanya bendungan aliran air kemih, refluks vesiko ureter, adanya air kemih sisa di dalam buli-buli, pemakaian instrumentasi, dan kehamilan. Sebelum tahun 1970an wanita yang menderita penyakit ginjal sangat dilarang untuk hamil yang secara sekunder dapat menyebabkan outcome perinatal yang buruk dan kecenderungan berkembangnya penyakit ginjal. Di tahun 1962, Kass pertama kali mencatat hubungan antara infeksi salurah kemih yang tidak mendapat pengobatan dengan tingkat mortalitas perinatal yang mana pada saat itu hubungan antara keduanya masih meragukan. Dalam 30 tahun terakhir ini, terdapat banyak penelitian yang dilakukan mengenai hubungan antara ISK pada kehamilan dan outcome yang kurang baik, meliputi pyelonefritis, anemia, gagal ginjal, hipertensi pada ibu, persalinan preterm, hambatan pertumbuhan janin, berat badan lahir rendah dan kematian anak di usia muda. Selain itu, terdapat pula penelitian mengenai hubungan antara ISK pada kehamilan dengan timbulnya retardasi mental pada anak pada kasus ISK yang tidak mendapat pengobatan (30%) atau mendapat pengobatan tetapi tidak mengkonsumsi obatnya secara teratur (40%). Dari penelitian yang dilakukan oleh Suzanne McDermott dkk pada tahun 2000 di South Carolina, Columbia, dengan sampel dari masyarakat ekonomi bawah, memperlihatkan adanya hubungan yang signifikan secara statistik antara retardasi mental dengan ISK pada ibu hamil yang tidak mendapat pengobatan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar